Label

Blink Blink (5) Tokoh (2)

Kamis, 22 Desember 2011

My Wonderful Women


“ Mama nggak tau, sanggup atau nggak ya menghadapi semua ini. Bisa atau nggak membesarkan kalian seorang diri.”
Mama menatap kami bertiga, sambil mengusap linangan air yang mengalir dari sudut matanya yang sembab karena selalu menangis sejak kepergian papa yang sudah berlalu 3 hari.
Itu sepenggal kejadian yang terjadi 11 tahun yang lalu, saat ayahku (kami biasa memanggil dengan sebutan papa) pergi untuk selamanya karena serangan jantung yang ia derita. Ia pergi tepat 3 hari setelah meninggalnya nenek (orang tua ayah). Ayahku memang sosok anak yang begitu menyayangi orang tua, khususnya ibu. Mungkin kepergiannya pun karena ia begitu shock atas meninggalnya nenek.

Saat itu aku yang merupakan anak pertama masih duduk di kelas 3 SMP, 2 orang adikku masih duduk di kelas 6 SD dan kelas 2 SD. Dengan berbekal sebuah kedai kelontong (kedai/warung yang menjual bahan makanan sehari hari termasuk sembako) mama berjuang membesarkan dan menyekolahkan kami. Kekhawatiran mama akan bisa atau tidaknya membesarkan kami seorang diri tidak membuatnya putus asa, aku sendiri berusaha membantu meringankan beban ekonomi dengan belajar keras agar bisa sekolah di SMA Negeri, Walaupun sejak TK sampai SMP, aku dan adik-adik ku belajar di perguruan swasta yang notabene berbiaya cukup lumayan. Yup. Lumayan mahal maksudnya. Perlahan kehidupan kami membaik. aku merelakan diri untuk langsung mencari pekerjaan begitu lulus SMA, walaupun sebenarnya pengennn banget kuliah. Itu semua aku lakuin dengan harapan agar aku  bisa membantu mama menambah pendapatan. Dan Alhamdulillah sebelum ijazah ku keluar, bahkan sebelum ada pengumuman kelulusan, aku sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan distribusi kendaraan bermotor. Masih teringat jelas saat pertama kali aku menyerahkan gaji pertamaku kepada mama, ia tersenyum bahagia sambil menitikkan air mata haru.
Ternyata waktu begitu cepat berlalu, saat ini kedua adikku bekerja sambil kuliah. Adikku yang pertama sudah akan menyelesaikan skripsi S1 nya. Adikku yang kedua baru mulai memasuki bangku kuliah. Keduanya kuliah sambil bekerja. Aku sangat bangga dengan mereka berdua. Terlebih kepada mama, semua itu bisa terjadi karena kerja keras mama. Sampai saat ini, ia masih terus merawat kami seorang diri. Pengorbanannya tak akan pernah bisa dilukiskan kata-kata. Perjuangannya tak kan pernah dapat terbayar dengan apapun.

Photobucket
Well, tulisan ku kali ini bukan bermaksud untuk curcol, hanya untuk berbagi cerita tentang seseorang yang luar biasa di hati ku. Dan aku yakin setiap orang dikaruniai seseorang ini sejak pertama kali membuka mata. Tak ada seorangpun yang rela mati untuk kita. Tapi ibu lah satu-satunya yang bersedia mati untuk melahirkan kita kedunia. Jangan pernah melupakan jasanya. Berbuat baik dan selalu bahagiakan lah ia.
Kalau ada sebutan mantan istri, mantan suami, mantan kekasih, tapi tidak ada yang namanya mantan ibu. Itulah kenapa selalu nama ibu kandung yang ditanyakan saat akan membuka rekening di bank atau akun penting lain. Cobalah sesekali, ketika ibu kita terlelap, pandangi wajahnya. Perhatikan betapa guratan usia sudah tampak di kening dan sudut matanya. Bayangkan jika esok kita tak kan bisa melihat senyumnya lagi. Apa yang sudah kita lakukan untuknya? Ia mungkin tak akan meminta apapun, selain perhatian kita padanya. Jangan sampai mengacuhkannya, sesibuk apapun kita. Karena seorang ibu adalah berkah luar biasa yang diberikan sang Khalik kepada kita. Cium tangannya, kecup pipi dan keningnya seraya bisikkan
“ I Love u Mom. Aku sayang Mama “

I learn from a wonderful woman, she is named Mom.

I learn about love from you, watching your caring ways.
I learn about joy from you in fun-filled yesterdays.
From you I learn forgiving of faults both big and small.
I learn what I know about living from you, as you give life your all.
The example you set is still with me.
I’d never want any other. I’m thankful for all that you though me, and I blessed to call you ‘Mother’
I Love you Mom.
You are a heaven sent blessing to me.

Happy Mother’s Day!
(Dari kiri : Adik ke 2, My Mom, Me, Adik paling kecil hehe :)

8 komentar:

  1. mamanya cantik ya,,nurun dengan anak2nya,,selamat hari ibu buat mamanya

    BalasHapus
  2. selamat hari ibu (maaf telat)
    waah semuanya perempuan,semuanya cantik (ngegombal)
    :P


    maaf,,mbak tolong join/follow pada kotak gabung.
    mbak juwita sudah join di kotak pengikut...
    sekarang sudah saya pasang konfirmasinya...
    terimakasih ya mbak...
    :)

    BalasHapus
  3. wow ... keluarga wonder wonam yach, hehehe becanda ya sob, btw wanita memang makhluk yang harus di sayangi dan dijunjung tinggi terutama ibu, karena surga ada di telapak kakinya, "gak percaya, liat ja sendiri" ;)

    BalasHapus
  4. wanita2 hebat..
    semoga ke depan lebih baik ya sobat..
    aamiin..
    salam kenal sobat
    selamat hari ibu, harinya wanita2 hebat.. :)

    BalasHapus
  5. I love Mom much, kadang klo berjauhan gini seringkali merindukan saat2 bersama, hal2 kecil begitu terasa makin berarti, longing you Mom

    BalasHapus
  6. Selmat hati ibu dan salam kenal.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  7. @Thanjawa : Luv u to #Mothermenjawab :D
    @Al Kahfi : Terimakasih mas..ntar ku sampein ucapannya :))

    @Zone : "Wah..semuanya perempuan,semuanya cantik"
    Ya iyalah..namanya juga perempuan mana ada yang tampan :D Ntar q join zone..terimakasih :)

    @Stupid Monkey : Alhamdulillah..kita emang wonder women bukan cat women #loh?! hehe

    @Outbond Malang : Terimakasih,,Salam kenal kembali:))

    @Mbak Cahya : Iya Mbak..kebersamaan itu tak akan terganti :)

    @Ejawantah : Terima kasih sudah berkunjung..salam kenal kembali :)

    BalasHapus