“ Mama nggak tau, sanggup
atau nggak ya menghadapi semua ini. Bisa atau nggak membesarkan kalian seorang
diri.”
Mama menatap kami bertiga,
sambil mengusap linangan air yang mengalir dari sudut matanya yang sembab
karena selalu menangis sejak kepergian papa yang sudah berlalu 3 hari.
Itu sepenggal kejadian
yang terjadi 11 tahun yang lalu, saat ayahku (kami biasa memanggil dengan
sebutan papa) pergi untuk selamanya karena serangan jantung yang ia derita. Ia
pergi tepat 3 hari setelah meninggalnya nenek (orang tua ayah). Ayahku memang
sosok anak yang begitu menyayangi orang tua, khususnya ibu. Mungkin
kepergiannya pun karena ia begitu shock atas meninggalnya nenek.
Saat itu aku yang
merupakan anak pertama masih duduk di kelas 3 SMP, 2 orang adikku masih duduk
di kelas 6 SD dan kelas 2 SD. Dengan berbekal sebuah kedai kelontong
(kedai/warung yang menjual bahan makanan sehari hari termasuk sembako) mama
berjuang membesarkan dan menyekolahkan kami. Kekhawatiran mama akan bisa atau
tidaknya membesarkan kami seorang diri tidak membuatnya putus asa, aku sendiri
berusaha membantu meringankan beban ekonomi dengan belajar keras agar bisa
sekolah di SMA Negeri, Walaupun sejak TK sampai SMP, aku dan adik-adik ku
belajar di perguruan swasta yang notabene berbiaya cukup lumayan. Yup. Lumayan
mahal maksudnya. Perlahan kehidupan kami membaik. aku merelakan diri untuk
langsung mencari pekerjaan begitu lulus SMA, walaupun sebenarnya pengennn
banget kuliah. Itu semua aku lakuin dengan harapan agar aku bisa membantu mama menambah pendapatan. Dan
Alhamdulillah sebelum ijazah ku keluar, bahkan sebelum ada pengumuman
kelulusan, aku sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan distribusi kendaraan
bermotor. Masih teringat jelas saat pertama kali aku menyerahkan gaji pertamaku
kepada mama, ia tersenyum bahagia sambil menitikkan air mata haru.
Ternyata waktu begitu
cepat berlalu, saat ini kedua adikku bekerja sambil kuliah. Adikku yang pertama
sudah akan menyelesaikan skripsi S1 nya. Adikku yang kedua baru mulai memasuki
bangku kuliah. Keduanya kuliah sambil bekerja. Aku sangat bangga dengan mereka
berdua. Terlebih kepada mama, semua itu bisa terjadi karena kerja keras mama.
Sampai saat ini, ia masih terus merawat kami seorang diri. Pengorbanannya tak
akan pernah bisa dilukiskan kata-kata. Perjuangannya tak kan pernah dapat
terbayar dengan apapun.
Well, tulisan ku kali ini
bukan bermaksud untuk curcol, hanya untuk berbagi cerita tentang seseorang yang
luar biasa di hati ku. Dan aku yakin setiap orang dikaruniai seseorang ini
sejak pertama kali membuka mata. Tak ada seorangpun yang rela mati untuk kita.
Tapi ibu lah satu-satunya yang bersedia mati untuk melahirkan kita kedunia.
Jangan pernah melupakan jasanya. Berbuat baik dan selalu bahagiakan lah ia.
Kalau ada sebutan mantan
istri, mantan suami, mantan kekasih, tapi tidak ada yang namanya mantan ibu.
Itulah kenapa selalu nama ibu kandung yang ditanyakan saat akan membuka
rekening di bank atau akun penting lain. Cobalah sesekali, ketika ibu kita
terlelap, pandangi wajahnya. Perhatikan betapa guratan usia sudah tampak di
kening dan sudut matanya. Bayangkan jika esok kita tak kan bisa melihat senyumnya
lagi. Apa yang sudah kita lakukan untuknya? Ia mungkin tak akan meminta apapun,
selain perhatian kita padanya. Jangan sampai mengacuhkannya, sesibuk apapun
kita. Karena seorang ibu adalah berkah luar biasa yang diberikan sang Khalik
kepada kita. Cium tangannya, kecup pipi dan keningnya seraya bisikkan
“ I Love u Mom. Aku sayang
Mama “
I learn
from a wonderful woman, she is named Mom.
I learn about love from
you, watching your caring ways.
I learn about joy from
you in fun-filled yesterdays.
From you I learn
forgiving of faults both big and small.
I learn what I know
about living from you, as you give life your all.
The example you set is
still with me.
I’d never want any
other. I’m thankful for all that you though me, and I blessed to call you
‘Mother’
I Love you Mom.
You are a heaven sent
blessing to me.
I love you mother, forever
BalasHapusmamanya cantik ya,,nurun dengan anak2nya,,selamat hari ibu buat mamanya
BalasHapusselamat hari ibu (maaf telat)
BalasHapuswaah semuanya perempuan,semuanya cantik (ngegombal)
:P
maaf,,mbak tolong join/follow pada kotak gabung.
mbak juwita sudah join di kotak pengikut...
sekarang sudah saya pasang konfirmasinya...
terimakasih ya mbak...
:)
wow ... keluarga wonder wonam yach, hehehe becanda ya sob, btw wanita memang makhluk yang harus di sayangi dan dijunjung tinggi terutama ibu, karena surga ada di telapak kakinya, "gak percaya, liat ja sendiri" ;)
BalasHapuswanita2 hebat..
BalasHapussemoga ke depan lebih baik ya sobat..
aamiin..
salam kenal sobat
selamat hari ibu, harinya wanita2 hebat.. :)
I love Mom much, kadang klo berjauhan gini seringkali merindukan saat2 bersama, hal2 kecil begitu terasa makin berarti, longing you Mom
BalasHapusSelmat hati ibu dan salam kenal.
BalasHapusSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
@Thanjawa : Luv u to #Mothermenjawab :D
BalasHapus@Al Kahfi : Terimakasih mas..ntar ku sampein ucapannya :))
@Zone : "Wah..semuanya perempuan,semuanya cantik"
Ya iyalah..namanya juga perempuan mana ada yang tampan :D Ntar q join zone..terimakasih :)
@Stupid Monkey : Alhamdulillah..kita emang wonder women bukan cat women #loh?! hehe
@Outbond Malang : Terimakasih,,Salam kenal kembali:))
@Mbak Cahya : Iya Mbak..kebersamaan itu tak akan terganti :)
@Ejawantah : Terima kasih sudah berkunjung..salam kenal kembali :)