Pagi-pagi
begitu aku tiba di kantor, salah seorang teman kerjaku menyambut dengan
curhatan panjang.
“
Tau gak Juwi, geram kali aku ngeliat si ‘S’ itu, dibilangin yang bagus ngeloyor
pergi aja. Emang dia pikir aku ini radio rusak gitu? Sombong kali dia, mentang-mentang
Kabag sekarang memihak dia. Jelek kali sifatnya, dia pikir aku sudah lupa apa
soal sms yang di kirimnya dulu? Dia pikir aku gak tau kalau dia orang yang
memaki aku dari sms waktu itu. Huft…Bla-bla-bla-bla-bla…”
Aku
bengong. Don’t know what to do. Karena keduanya, baik yang ngomel ini dan yang
dia sebut si ’S’ itu adalah sama-sama temanku.
Aku cuma
geleng-geleng kecil, sambil berucap “ah..masa seperti itu? Ya udah sabar lah
kak..”
Tiba-tiba telepon bunyi -yang ternyata dari divisinya- membuat ia
harus kembali keruangannya. Huft..lega deh aku, karena gak harus mendengar
curhatan yang isinya lebih banyak menjelekkan orang dari pada menumpahkan
kekesalannya. Kadang memang terjadi keributan kecil seperti ini di kantorku.
Penyebabnya macam-macam, tapi lebih sering karena ucapan atau hal-hal kecil
-yang sebenarnya gak penting- lainnya.
Teringat aku akan ucapannya tadi
mengenai SMS. Dulu aku memang pernah tau kalau kak ‘L’ (yang ngomel tadi)
pernah berseteru dengan kak ‘S’. Aku sudah lupa penyebabnya tapi karena
perseteruan itu kak ‘L’ mendapat SMS dari nomor asing yang tak menyebutkan
nama. Isinya..wuih..gak sopan banget.
Nah, Kak’L’ yakin kalau itu dari Kak ‘S’
(belakangan aku tau dari kak ‘S’ sendiri kalau itu benar). Yang mengherankan
untuk ku adalah kanapa kak ‘L’ masih ingat kejadian itu. Sedangkan hal itu
terjadi sudah beberapa tahun yang lalu. Dan sebenarnya mereka sudah sering
bertegur sapa selama ini. Tapi, setiap ada keributan kecil, pasti kak’L’
mengungkit kembali masalah SMS itu. Berarti sakit hatinya belum benar benar
terobati kan? Inilah point nya. Sakit hati karena ucapan (walaupun dalam bentuk
SMS).
Lidah
memang unik. Kolaborasinya dengan mulut dan otak manusia kadang menciptakan
sesuatu yang luar biasa (halah..lebay). Tapi memang benar. Ucapan, yang keluar
dari mulut, dikoordinir oleh otak dan dioperasikan dengan bantuan lidah ini
kadang bisa melukai hati bahkan menusuk. Kadang luka ini bisa sembuh seiring
waktu. Tapi, bekasnya akan tetap ada. Sama seperti kita memasang paku di dinding.
Walaupun pakunya bisa kita cabut, tapi tetap saja akan meninggalkan lubang. Ketika
ucapan kita sudah melukai hati seseorang, mungkin ia masih bisa memaafkan dan
kembali berteman seperti sediakala, tapi untuk membuat ia melupakan hal yang
mambuatnya sakit hati, itu lebih sulit.
So, Daripada kita meciptakan bekas yang buruk
di hati, mendingan kita mengukir sesuatu yang tak terlupakan tapi indah.
Caranya banyak mamen., buat orang nyaman bila berada di dekat kita dan ketika berbicara pada kita, ringan tanganlah dalam
membantu, Ucapkan pujian (cari sesuatu yang ada pada dirinya yang bisa kita
puji). Memuji itu bukan harus berkaitan dengan fisik loh. Kita bisa memuji Gaya
rambutnya (Loh..itukan fisik -_-) eh..memuji pendapatnya, memuji cara dia
menyelesaikan sesuatu, memuji kedisiplinannya, yang pasti cari apa yang bisa
kita puji. Melalui ucapan kita bisa mengukir apapun di hati orang yang
mendengarnya. Akan lebih baik jika ukiran yang kita buat itu indah bukan??
See
Yaa…
Lidah emang tak bertulang..begitulah kata mutiara bilang... emang siy terkadang ucapan yg sempat melukai hati itu sangat sulit tuk dilupakan begitu saja.. bahkan ada yg bilang tak kan terlupa sampai Nyawa diujung kepala!!!
BalasHapusCk...Ck...Ck...
Hmm,,, alangkah bijak kalo Kita melupakan saja sakit itu, dan memulai kembali jalinan yg sempat terurai dgn Ikhlas tanpa dendam!!!
Hwehehee....
mantap sekali postingnya :D lucu dan mengena hehehe...
BalasHapuslidah memang tak bertulang, lentur dan empuk tapi sekali nabok orang bisa membekas... ilernya hihihi....
salam kenal
gak ada form urlnya, masang sendiri ah... hihihi...
http://nug.web.id
makasih ^^
hahaha ... bete emang kalo baru melek ngedengerin curhat yg panjang banged, tapi soal paku tadi, wiihh kren tuh ungkapan, wew .. emang bner lho dari pada banyak bicara mendingan banyak bekerja.
BalasHapusThanks follow back nya ...
hmmm .... knp ya manusia susah memaafkan ...
BalasHapusYa...Buatlah semua orang bahagia bersama kita dan kita bahagia bersama mereka..
BalasHapushmmmm....
BalasHapusternyata sekarang bukan lagi : mulutmu harimaumu, melainkan:
sms mu , harimaumu
:kidding: piss
@Bagi Bagio :Setuju :)
BalasHapus@Nug : Hehehe..Iler pu jadi korban :D Terimakasih atas pujiannya:)
@Stupid Monkey :Sedikit bicara banyak bekerja..maling dong hahaha becanda :D Pisss ^_^v
Makasih juga udah follow :)
@Bloggirang : Mungkin karena 'hati' manusia itu kompleks :)
BalasHapus@Kopiah Putih : Right, brother!:)
@Kevin : Mata juda bisa jadi harimau vin,,kalau kedip2 ke arah pasangan orang hahahaha :D
BalasHapus