Label

Blink Blink (5) Tokoh (2)

Kamis, 15 Desember 2011

HONESTY


“Kalau mau ke kantor pajak sekarang aja, sebelum jam 3.” Ko Ain berkata kepadaku sambil mengambil kunci mobil. “Emang kenapa ko? Mau antar unit lagi ya?” Tanyaku sambil mengikuti langkahnya.
 “Nggak, Cuma wawak sekarang ini kan lagi ambil unit, biasanya jam 3 udah nyampe sini. Kalau wawak udah pulang, aku kan harus nyiapin unit yang mau dipajang. Takutnya kalau pergi ke kantor pajaknya kelamaan, aku dicari-cari Bos pula”. Aku pun lantas mengangguk tanda mengerti akan penjelasan ko Ain yang puanjang lebar dan tak menentu itu hehe.. 




Wawak (Baca: Pakcik/Pakde) yang kami omongin tadi adalah supir di perusahaan tempat aku bekerja. Namanya Ramino. Wak Ramino termasuk salah satu karyawan terlama. Perkiraanku usianya sudah diatas setengah abad. Ada sedikit yang aku kagumi dari beliau ini. Sikapnya memang kadang suka iseng ngeledek (nyindir) karyawan lain, apalagi kalau ada yang datangnya telat tuh. Tapi diluar itu, menurutku ia orang yang sopan dan menyenangkan juga. Satu hal yang aku salut kan dari dia adalah kejujurannya. Di perusahaan tempatku bekerja ini sudah sering terjadi gonta ganti supir yang aku kurang tau pasti penyebabnya. Kalau karena gaji, menurutku gaji seorang supir disini lumayan tinggi loh. Apalagi dibandingkan dengan kerjanya yang gak terlalu sibuk. Paling rame sehari cuma ngantar 3-4 tempat (karena biasanya pembeli membawa langsung unit yang ia beli kecuali kalau rumahnya cukup jauh). Kalau lagi sepi kadang malah gak ada kerjaan, Cuma nganterin nyonya ke pasar atau ngantar anak si Bos pergi Les.  

Back to si supir tadi, Selama ini supir yang lain tuh, kalau udah bertugas ngambil unit ke Medan yang notabene lama perjalanan menuju kesana lebih kurang 2,5jam, mereka pasti nyampenya sekitar jam 5. Tapi kalau wak Ramino yang berangkat paling telat juga nyampenya jam 4 sore. Kadang malah bisa jam 2 dia udah nyampe. Awalnya aku berfikir mungkin karena wawak bawa mobilnya ngebut. Atau perginya lebih pagi dari yang lain. Ternyata belakangan aku tau kalau supir yang lain itu sering berhenti di tengah jalan, dengan dalih ngantuk jadi perlu istirahat. Padahal tujuan utamanya supaya begitu nyampenya udah jam 5, jadi bisa langsung pulang. Nah, Kalau yang lain pada singgah singgah, tidak demikian dengan wawak,ia hanya berhenti di waktu shalat seperti waktu Dzuhur, kadang saat Ashar dia udah nyampe. Kadang dari hal yang terlihat sepele ini aku jadi merasa wajar kalau si Bos lebih ‘sayang’ sama si wawak. Sedikit banyak apa yang dilakukan oleh supir-supir sebelumnya bisa dikategorikan korupsi tuh..lebih tepatnya korupsi waktu. Kalau di posisi seperti itu saja masih ada juga yang bisa di korupsi, apalagi kalau berada dalam posisi seperti petinggi-petinggi Negara kita ya? Huft..memang sebenarnya untuk menghindari mental seperti itu, kita harus membiasakan dari hal-hal yang kecil. Ketika kita berusaha untuk jujur dalam hal yang sepele sekalipun berarti kita sudah melatih diri untuk hal yang jauh lebih besar. Kalau jadi kasir saja mau menyelipkan sedikit pemasukan, gimana kalau jadi kepala keuangan?

Ketika petinggi Negara kita ada yang terlibat korupsi, penyelewengan dana dan sebagainya, banyak sekali yang angkat bicara. Menyalahkan, menghujat, seolah si penghujat itu orang yang paling jujur sedunia. Coba bercermin diri, sudahkah kita jujur? Walaupun seribu rupiah yang bukan hak kita tapi kita gunakan, itu sudah termasuk karupsi loh.. Bukan berarti karena yang diambil oleh para petinggi itu bernilai milyaran baru disebut korupsi. Untuk menyalahkan mereka (para koruptor_red) itu sah-sah saja, tapi jangan berlebihan. Sebagai gantinya, jadikan pengalaman mereka sebagai guru. Ketika koruptor dihukum karena perbuatannya, ya..jangan sampai kita melakukan hal yang sama, yang jelas-jelas kita tau seperti apa nanti akibatnya.


Berbicara tentang kejujuran, sebenarnya aku gak bisa terlalu ngomong ini itu. Karena aku juga nggak tau apakah selama ini aku sudah 100% jujur?  Entahlah..yang pasti untuk mengambil sesuatu yang bukan hak –ku, sampai saat ini dan mudah-mudahan untuk seterusnya aku bisa menahan diri. Dan aku juga ingin kelak bisa mendidik anak-anakku dengan kejujuran. Setidaknya aku berusaha untuk membentuk generasi yang jujur untuk negeri ini. (wuidiihhh..dalem bener….). Yang perlu diingat dari sebuah kejujuran adalah dengan menjaganya. Karena akan terasa sakit sekali ketika kita kehilangan kepercayaan dari seseorang hanya karena sebuah ketidakjujuran. Ketika kepercayaan itu hilang, kita tidak akan bisa mendapatkannya kembali.
So, Be Honest guys.. Semoga bermanfaat..
See Yaaa..

13 komentar:

  1. Ketika kepercayaan itu hilang, kita harus meraihnya dengan usaha yg tidak mudah untuk bisa mendapatkannya kembali.

    BalasHapus
  2. hmm.........
    kita harus jaga kejujuran sebelum hilang dan malah tak pernah menemukannya kembali....
    :)

    BalasHapus
  3. "Sikapnya memang kadang suka iseng ngeledek (nyindir) karyawan lain, apalagi kalau ada yang datangnya telat tuh.."

    kebanyakan sifat seperti itu di dapat karena memang beliau lebih matang.. pertanyaan tuk kita... kenapa kita musti menunggu tuk seusia beliau tuk bisa bijak dalam menyikapi tiap persoalan..!?!?!

    *halah.. ngawur nii saiia nya :(

    Belajar Photoshop

    BalasHapus
  4. Mengkritik sebagai sarana untuk mengingatkan boleh, justru harus ada yang seperti itu asal tidak kebablasan dan berdasarkan data yang benar agar tidak terjadi fitnah dan yang lebih bijak setuju yang telah mbak lakukan memulai dari diri sendiri dan keluarga.
    salam

    BalasHapus
  5. ilustrasi dgn pinokio keren.... ingat dongenng pinokio yg kalo setiap bohong hidungnya tambah panjang,...
    Kejujuran sangatlah penting dalam hidup ini,
    OK..... kita budayakan kembali kejujuran itu dari kita sendiri.

    BalasHapus
  6. iya iya
    kalau yang lain hilang masih bisa diganti
    nah kalau kepercayaan itu susah

    BalasHapus
  7. betul mba aku setuju! so mulai dari kita sendiri ^___^

    btw, salam kenal juga yaaaa, sekalian izin follow :)

    BalasHapus
  8. eh, katanya sekarang omongan jujur lebih mahal daripada berlian atau permata loh..

    abisnya langka banget... XD

    BalasHapus
  9. ijin follow, ditunggu folbacknya .
    :)

    BalasHapus
  10. jujur adalah sesuatu yang mudah diucapkan, dimengerti namun banyak yang tidak bisa menjalaninya, kebanyakan dari kita juga munafik, menyuruh orang berbuat jujur, tapi .... "gokil ga tuh bahasa gue".

    tapi semoga saja kita termasuk orang yang bisa belajar jujur. Amin .. hehehe :)

    BalasHapus
  11. setidaknya kejujuran itu hrs di mulai dari diri walau sekecil apapun itu

    BalasHapus
  12. @Mb Ririe : Sulit sekali tu mbak mengembalikan sebuah 'kepercayaan' :)

    @Zone : Yup..Righttttt:)

    @PS Holic : Wkwkwkw..awalnya dalem banget,ujung2nya ngawur :D tapi,bener juga loh..

    @Thanjawa Arif : Terimakasih, karena hal yang besar bermula dari yang kecil :)

    BalasHapus
  13. @Mb'Sukma : Ternyata penggemar 'idung' pinokio ya mbak :D

    @ Ninda : #ngangguk angguk :)

    @Shine : Salam kenal kembali, terimakasih udah follow..ntar sy folback okay..:)

    @stupid monkey :Gokil banget...#kemudian amin :D

    @ Al kahfi : Yupp..diri sendiri dulu baru ...:)

    BalasHapus