Just
Value and enough
Kemarin siang, kebetulan
kerjaan di kantor udah selesai sementara jam kerja masih ada 2 jam lagi aku
online mengisi waktu luang (Jiaaaahh..).
Begitu online, seorang temen menyapaku, namanya Yudis. Kami memang kadang suka
chat bareng gitu, biasalah ngomongin hal yang penting-penting amat (-__-).
Yudis bekerja sebagai PNS (Pegawai Negri Santai) kujuluki seperti itu karena
memang walau pun PNS dia setiaaaaaaap hari online di kantor. Kecuali sabtu (Keliatan
banget kan betapa nyantainya). Malah sampai dia pernah bilang sambil bercanda
kalau dia itu sebenarnya pengangguran berseragam..(edan kan?). Tapi, mungkin
memang begitulah kenyataanya walaupun mungkin gak semua seperti itu (jangan2
Cuma dia doang yang begono :P).
Nah,Beberapa hari yang
lalu ia cerita kalau ia punya pacar baru setelah beberapa lama menjadi seorang
jomblo ngenes bahkan sampe dikira hombreng, kasian ya (Sory Dis, bukan
menghina,hanya mencoba jujur :D). Pacarnya sebut saja namanya Mawar (kaya di
koran2 aja) ganti deh..kita sebut saja Lala. Lala ini cantik, baik, sholeha,
anak dari keluarga terpandang, dan punya pekerjaan yang bagus pula. Yang aku
sebutin barusan bukan fitnah karena memang aku sendiri udah berteman via
facebook dengan pacarnya. Pertama kali malah aku kira si Yudis Cuma berhalusinasi
doang, atau mungkin kalaupun benar itu pacarnya, aku pikir tu cewek rabun.
Ternyata eh ternyata memang sahabatku si Yudis itu dapat anugerah bisa punya
pacar seperti Lala yang komplit gitu.
Yudis sudah nggak mau menjalin
hubungan cuma untuk pacaran aja seperti sebelumnya. Ia mau serius. Ia mau nyari
calon istri. Menurutnya Lala-lah orang yang tepat itu. Yudis juga sudah
mengutarakan niatnya pada sang pacar yang kemudian menyambut dengan suka cita
dan riang gembira (halahh lebay..). Permasalahan
timbul saat mereka mulai mengatur rencana itu. Semua itu ia curcolkan kepadaku
saat online. Masalah yang dihadapi temenku ini adalah karena Yudis suku Jawa,
dan si Lala dari suku Batak. Sebenarnya gak ada masalah sih kalau berbeda suku
asal jangan beda dunia aja (aku nya juga kan dari dua
suku)pikirku demikian. Ternyata masalah intinya bukan sukunya, tapi
adatnya. Yudis bilang kalau di adat Batak seorang laki laki yang mau menikahi
perempuan harus menyediakan mahar, tapi mahar ada dua. Yang pertama mahar saat
akad nikah dan yang kedua Mahar yang nantinya kan diserahkan ke orang tua pihak
perempuan. Mahar jenis ini disebut Sinamot. Yang membuat nyesek si Yudis
sahabatku itu, sinamot ini nilainya Buesaaaarrrr. Apalagi untuk ukuran suku
jawa kebanyakan. Karena sinamot itu disesuaikan dengan gelar yang dimiliki
calon mempelai wanita. Gelar yang dimaksud disini murni gelar “pendidikan” yang sering kita sebut
Titel. Makin tinggi Titelnya makin mahal Sinamotnya. Belum lagi kalau
kondisinya si calon mempelai wanita sudah memiliki pekerjaan yang bagus,
hmm..bakalan nambah tuh ‘nol’ di nilai sinamotnya. Hal itu udah lumrah di
kalangan suku Batak, Aku sendiri pun sudah tau tentang hal itu, karena aku
berteman dengan banyak suku Batak. Berbeda sekali dengan suku jawa yang mungkin
hanya perlu mahar,perlengkapan (lemari,tempat
tidur,dsb) dan uang untuk
resepsi. Tapi tunggu dulu, ada juga ding sebagian suku jawa yang men’tarif’kan
secara gak langsung misalnya untuk mahar pake duit/emas dengan nilai sesuai
tanggal nikah biar keren. Mending kalo tangga nikahnya 1 januari 2011
>>> maharnya uang senilai Rp.1.001.011 atau emas 11,11 gr , gimana
jadinya kalau nikah tanggal 31 Desember
2012?? Apa gak jagi Rp.31.122.0011 atau emas 31,12gr??? Cenat cenut juga
kan?? Belum lagi kalau resepsi/pestanya 2 kali tu. Itung ndiri dah..
Back to Sinamot. Sinamot
ditujukan sebagai symbol rasa terima kasih dari sang mempelai pria kepada calon
mertua nya karena telah membesarkan,mendidik,menyekolahkan sang calon mempelai
wanita. Sinamot itu sendiri tidak harus besar nominalnya,karena pada dasarnya
itu hanyalah symbol. Lagian kalau mau diitung itung biaya dan pengorbanan orang
tua untuk membesarkan dan mendidik seorang anak tidak dapat dinilai dengan uang.
Hanya saja mungkin saat ini Sinamot dijadikan ajang gengsi untuk sebagian
orang. Kan, kalau ditanya tetangga “ Berapa sinamot untuk anakmu?” kalau
nilainya besar mungkin ada kabanggan tersendiri dari orang tua.
Nah,,gimana nasib si
Yudis? Yudis sebenarnya sudah mempersiapkan mental dan kantongnya untuk
menghadapi mahar yang satu ini. Tapi ternyata kenyataan yang dihadapinya lebih
dari yang ia bayangkan. Setelah ia dan keluarga berkunjung ke rumah calon
istrinya, untuk menunjukkan keseriusan hubungan sekaligus ingin membicarakan
mengenai biaya gono gini (termasuk mahar). Tidak disangka Jumlah maharnya 2 x lipat dari yang ia
perkirakan.Lagi lagi masalah di nominal. Saat aku Tanya bagaimana tanggapan
Ayah dan ibunya, ia menjawab miris:
“ Ayahku kagetlah..
Yang lebih parah omongan ibu ku, buat aku sedikit merasa sakit hati.”
“emangnya ibu mu
bilang apa?”
“Ibu ku bilang, oalah
dis..apa gak ada perempuan yang lain? Gt ktnya, hehe down aku ju..”
Walaupun aku tak berhadapan langsung dengannya,
hanya melalui perantara monitor saja, aku bisa merasakan ada kesedihannya.
Ck..Oh..God..Ya Alloh..pernikahan yang begitu mudah dan mulia di hadapMu, malah
jadi sulit ketika telah ditambahi dengan hal duniawi. Dalam Islam malah semakin
sederhana sebuah pernikahan maka akan semakin berkah.
Aku sempat berfikir kalau
Yudis bakal mengurungkan niatnya. Aatu mungkin bakal cari calon yang lain. Tapi
ternyata ketika belakangan aku chat lagi, Yudis bilang dia udah akan beli
cincin, untuk tunangan dulu. Saat ku nyatakan keherananku dia bilang
“ Lala bilang ju, agar
aku jangan mundur, berapa yang aku punya ntar sisanya bagi dua. Tapi jangan tau
orang tuanya. Lala bilang masih ada kok simpanan uangnya dan kalau masih kurang
ada perhiasan yang bisa dijual. Baik dia kan ju? “
Aku kaget. Serius aku
kaget. Aku Cuma balas chat nya dengan “Iya Dis..baik sekali calon istrimu itu
ya.” Miris dengarnya. Aku Cuma bisa doain aja semoga semua lancar. Semoga Yudis
dibukakan jalan oleh Allah. Kalaupun memang Lala jodohnya semoga Allah membukakan
pintu rezeki yang selebar lebarnya agar niat nya untuk melengkapi setengah Dien
bisa terwujud. Amin.
Aku mencoba survey tentang
mahar/sinamot pada teman2 ku, baik suku jawa maupun batak. Ternyata tidak semua
seperti itu kok, tepatnya tidak semahal itu. Ada juga temen yang nikahin
perempuan suku Batak, sang calon istri meminta pengertian dari orang tuanya
agar sinamotnya jangan terlalu mahal. Dia berkata seperti ini : “Amang, Inang,
janganlah mahal kali sinamot itu ya. Nanti kalau uang suamiku habis untuk sinamot,
setelah menikah kami mau bagaimana?” dan
ia memberi penjelasan lain yang intinya bahwa menikah itu kan bukan selesai di
saat akad dan pesta, perjalanan hidup justru di mulai setelah itu. Akhirnya , orang tuanya mengerti. Jadi bagi sobat yang
udah niat mau nikah, jangan putus asa yaJ Kalau penyampaiannya benar pasti orang tua akan
mengerti kok.
Maksud tulisan ku disini
bukan untuk menjelekkan adat Batak atau Jawa, karena tidak ada yang jelek dari
adat tersebut. Yang membuat adat tersebut terlihat sedikit ‘mengerikan’ untuk sebagian orang adalah
perubahan makna dari mahar/sinamot yang sebenarnya, yang saat ini sedikit
melenceng. Symbol rasa hormat dinilai dari besarnya nominal. Metamorfosis yang menurutku
…entahlah >,<
Well, kalau niat kita untuk
membangun rumah tangga itu serius dan tulus, percayalah.. Allah akan memberi
jalan. Jadi luruskan saja niatnya, berusaha, dan berdoa. Semangat !!!
See Yaaaa.. :)
hiksss.....
BalasHapusitulah adat...
BalasHapushahahaha
BalasHapusBlog aku dapet page no 2 tentang Sinamot,,
selamat y...
Link Banner gambar uda di pasang di blog aku
silahkan di cek :
http://berandabatak.blogspot.com
di tunggu link gambar baliknya y
Mauliate
bagaimana kalo pria jawa (muslim) yang akan menikahi perempuan batak (kristen) yang nantinya akan mengikuti pria tersebut,apakah Sinamot itu tetap berlaku?
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)