Marilah
kemari Hei..hei..
Kemarin
baru heboh-hebohnya penggalakan sms ‘KOMODO’ agar pulau komodo beserta isinya
masuk kedalam nominasi New 7 Wonder. Berhubung aku juga bukan penduduk asli
pulau komodo lagian pulau komodo juga jauh amit dah dari tempat tinggal ku, aku
mau nulis tentang yang dekat-dekat aja. Tempat ini juga sebenarnya ga kalah
keren dari tempat-tempat yang masuk ke dalam nominasi new 7 wonder loh. Apakah
nama tempat itu?? Jreng..jreng..jreng.. Tempat itu adalah Danau Toba.
Yup..Danau terbesar di Asia Tenggara ini ga terlalu jauh dari tempat tinggal
ku. Kepleset aja udah langsung nyampe dah hehe (lebay-__-). Well, Aku mau
cerita dikit tentang Danau Toba ya..
Danau
Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang
100 kilometer dan lebar
30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia. Seperti yang aku bilang diawal tadi, Danau ini merupakan danau Terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Di
tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara dan menarik cukup banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara dan menarik cukup banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan
Danau Toba terbentuk ketika terjadi ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang
lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru.
Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan
Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang
dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan
2.000 km³ abu vulkanik yang kemudian tertiup angin ke barat selama 2 minggu.
Debu vulkanik itu menyebar ke separuh
bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan.
Letusannya
terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan
laut. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga
diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan
jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu
yang berjumlah sekitar 60 juta jiwa manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan
terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
·
Setelah letusan tersebut, terbentuklah kaldera (cekungan)
yang kemudian terisi oleh air dan sekarang
dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar ditengah
kaldera menyebabkan munculnya sebuah pulau yang kemudian diberi nama Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang ditinggalkan di situs yang tandus itu. Akhirnya ditemukan bukti berupa tulang belulang hewan berserakan di bawah timbunan yang begitu tebal, timbunan tersebut diperkirakan berasal dari abu dari Gunung Toba. Padahal situs tersebut berjarak 3.000 mil dari sumber letusan gunung Toba. Last, Tim menyimpulkan, daerah dengan luas ribuan hektare ini dahulu adalah sabana (padang rumput) yang kemudian tandus karena tertutupi debu dari letusan gunung Toba.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang ditinggalkan di situs yang tandus itu. Akhirnya ditemukan bukti berupa tulang belulang hewan berserakan di bawah timbunan yang begitu tebal, timbunan tersebut diperkirakan berasal dari abu dari Gunung Toba. Padahal situs tersebut berjarak 3.000 mil dari sumber letusan gunung Toba. Last, Tim menyimpulkan, daerah dengan luas ribuan hektare ini dahulu adalah sabana (padang rumput) yang kemudian tandus karena tertutupi debu dari letusan gunung Toba.
·
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas karena
ditemukan hampir di seluruh dunia. Dugaan bahwa debu tersebut berasal dari
erupsi supervolcano Gunung Toba, karena ditemukan di 2.100 titik, bukti itu
berupa bentuk molekul debu vulkanik yang sama dengan yang terdapat di kaldera
kawah danau Toba. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu
sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa
dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti tersebut
memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan -yang juga memicu gelombang laut- nya memusnahkan kehidupan di
Atlantis.
·
Menurut teori para ahli, setelah terjadi letusan gunung
Toba, rata-rata suhu dunia turun hingga 3-3.5 derajat kelvin . Hal inilah
yang menyebabkan kematian massal manusia yang hidup pada masa itu. Diperkirakan
hanya 10.000 (atau bahkan 1.000) manusia yang selamat dari bencana ini.
Ulasan
diatas hanyalah sekilas mengenai sejarah Danau Toba secara Ilmu pengetahuan ya,
kalau menurut cerita rakyat disana beda lagi. Aku certain dikit ni versi cerita
rakyatnya yak.. Cekidot..
Dahulu
kala, hiduplah seorang pemuda yang bekerja sebagai petani bernama Toba. Suatu
hari setelah pulang dari ladang (baca: sawah) Toba pergi memancing ke sungai.
Tidak seperti biasanya, kali ini ia belum juga mendapatkan ikan padahal hari
sudah hampir gelap. Saat ia memutuskan untuk beranjak pulang, tiba-tiba kailnya
bergoyang. Ia langsung menariknya, dan ternyata benar saja ia mendapatkan
seekor ikan yang cukup besar. Sesampainya dirumah, ikan tersebut ia letakkan
dalam sebuah wadah berisi air sebelum ia mengolahnya menjadi ikan bakar.
Ternyata persediaan kayu bakarnya habis, jadi ia keluar rumah untuk mencari
sedikit kayu bakar. Saat ia kembali kerumah, dilihanya wadah yang tadinya
berisi ikan kini berisi kepingan uang emas. Belum hilang rasa herannya
tiba-tiba seorang gadis berparas cantik keluar dari kamarnya. Singkat cerita
ternyata gadis cantik itu adalah jelmaan dari ikan yang ia tangkap dan kepingan
uang emas itu adalah jelmaan dari sisik ikan itu. Setelah beberapa minggu gadis
itu tinggal bersama Toba, ia kemudian mengutarakan niatnya untuk menikahi gadis
itu. Niatnya mendapat sambutan yang baik dari sang gadis, hanya saja ada syarat
yang harus dipenuhi Toba, yaitu Toba harus bersumpah untuk tidak mengungkapkan
asal usul sang gadis kepada siapapun. Toba pun menyetujuinya, kemudian mereka
menikah. Tahun demi tahun berlalu, Toba dan keluarganya hidup bahagia dengan
dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama ‘Samosir’. Suatu hari
seperti biasa Samosir diminta oleh ibunya untuk mengantar nasi dan lauk ke
ladang sebagai bekal makan siang sang ayah. Tapi kali ini, karena lapar di
tengah jalan ia berhenti dan memakan separuh isi bekal. Sesampainya di ladang,
ia pun menyerahkan bekal yang tinggal separuh itu kepada Ayahnya. Saat menerima
bekal, si Ayah yang sudah lapar karena bekalnya datang terlambat menjadi marah
begitu melihat bekalnya tinggal separuh. Ia makin marah saat Samosir mengaku
kalau ia yang memakan bekal itu di tengah jalan. Kesabaran si ayah hilang. Ia
memukul anak nya sambil mengatakan : “Anak
kurang ajar! Dasar anak keturunan ikan!”.
Sambil
menangis sang anak berlari pulang dan mengadu pada Ibunya. Mendengar pengaduan
anaknya si Ibu sedih sekali, terutama karena suaminya telah melanggar
sumpahnya. Sambil menangis si Ibu menyuruh anaknya pergi ke atas bukit. Samosir
pun menuruti perintah ibunya dan segera berlari ke atas bukit. Sang ibu pun
berjalan menuju sungai kemudian melompat masuk ke sungai yang mengalir deras.
TIba-tiba hujan turun dengan derasnya, air sungai meluap memenuhi lembah itu. Toba
akhirnya tenggelam namun anaknya yang ada di atas bukit selamat. Genangan air
yang makin luas itulah yang sekarang di sebut danau Toba, dan pulau kecil yang
ada ditengahnya dinamakan pulau Samosir. Itulah asal muasal Danau Toba menurut
cerita rakyat disana.
Berikut
gambar dari Danau Toba (Warning: Aslinya lebih uindahhh dari photonya loh! )
Well, Sebenarnya
daerah wisata Danau Toba ini sudah cukup terkenal. Hal itu terlihat dari
meningkatnya pengunjung tiap tahun, apalagi pada saat High season, seperti saat
Liburan Sekolah, Hari Raya Aidil Fitri dan hari besar lain. Untuk biaya
akomodasi disana terbilang standart (kecuali untuk Hotel besar). Tersedia
penginapan dengan tariff sekitar minimal 120ribu/malam. Kalau High season bisa naik
sampai 250 ribu/malam. Mengenai makanan, bagi sobat yang Muslim jangan
khawatir, karena walaupun disana mayoritas suku Batak NonMuslim, tapi tetap ada
warung nasi yang terjamin Halal.
Nah,
dari tulisanku tadi, aku berharap sobat yang belum pernah kesana bisa langsung
packing dan travelling tuh kesana. (ntar mampir dah ke my home sweet home :D
huehehehe).
Recommended
place lah pokoke..
Have
a nice holiday J
See
yaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar