Setiap
tahun aku selalu ikut merayakan tahun baru Imlek. Hal ini karena darah Tionghoa
yang dibawa ayahku. Makanya, jangan heran kalo liat mata cipit dan hidung ku
yang kecil (baca:pesek)
Berhubung karena aku muslim (Alm.Ayahku muallaf) kami
sekeluarga merayakannya di rumah keluarga ayah yang memang masih menganut agama
Buddha. Keluarga ku emang lumayan unik, kalau ayahku menikah dengan ibuku yang
suku Jawa, Adik ayahku menikah dengan wanita berdarah Batak, jadinya satu
keluarga berasal dari berbagai Etnis. Bhineka tunggal Ika banget deh
#halahlebay.
Walaupun
begitu Alhamdulillah hubungan Silaturahmi kami sekeluarga sama sekali tidak
terganggu dengan segala perbedaan itu. Kami saling menghargai, ketika Lebaran
tiba mereka pasti berkunjung kerumah untuk mengucapkan selamat. Mereka juga
menghargai ketika kami berpuasa, dan kalau mengenai makanan kami tidak perlu
khawatir karena keluarga ayah vegetarian semua.
Kembali
ke topic awal, Aku ingin men’share’kan sedikit yang aku ketahui tentang Tahun
Baru Imlek. So Cekidot!
Sejarah
Perayaan
Imlek menurut sejarah secara umum dimulai pada zaman dinasti Han (± 206 SM – 220 M). Kaisar pertama
dinsati ini bernama Han Wu Di. Beliau
merupakan penganut konfusianisme sejati karena dalam menjalankan pemerintahannya
ia juga memakai konsep konfusianisme. Penanggalan Imlek sendiri dihitung
berdasarkan perhitungan bulan dan tahun kelahiran Konfusius / Konghucu, yang
jatuh pada tahun 551 SM. Kata ‘Imlek’
bila diartikan yaitu Im= Bulan, Lek= Penanggalan (dialek Fujian), artinya : penanggalan yang
dihitung berdasarkan peredaran bulan. Berbeda dengan penanggalan Masehi yang
dihitung berdasarkan peredaran Matahari.
Makna
Selama
berabad abad Imlek dirayakan, mungkin bagi sebagian orang belum tahu kalau sebenarnya
perayaan ini bukanlah perayaan keagamaan. Awalnya Imlek merupakan perayaan bagi
para petani untuk menyambut musim semi, namun seiring berjalan waktu Imlek juga
dirayakan oleh masyarakat yang bukan berasal dari golongan petani saja. Makna spiritual dari Imlek diantaranya :
1. Silaturahmi,
saling berkunjung kerumah orang tua maupun saudara.
2.
Kesadaran untuk berbagi, baik itu berbagi kebaikan maupun rezeki.
3.
Kesederhanaan yang terlihat dari tidak adanya aturan yang baku dalam merayakan
Imlek.
Imlek bisa dirayakan oleh setiap pribadi, keluarga, ataupun kelompok masyarakat
dengan latar belakang yang berbeda, dan dengan kemampuan masing-masing.
Tahun Baru Imlek di Indonesia
Selama
tahun 1968 – 1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum.
Hal itu berkenaan dengan Instruksi
Presiden No.14 Tahun 1967 pada masa rezim Orde Baru dibawah pimpinan
Presiden (Alm.) Soeharto yang
melarang segala hal yang berbau TiongHoa, diantaranya Imlek.
Kebebasan
merayakan Imlek kembali didapatkan oleh masyarakat TiongHoa pada tahun 2000
ketika Presiden (Alm.) KH.Abdurrahman
Wahid mencabut Inpres No.14/1967.
Beliau juga menindaklanjuti dengan mengeluarkan Keputusan Presiden No.19/2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari
libur fakultatif (berlaku hanya bagi yang merayakannya). Kemudian pada tahun
2002, Imlek dinyatakan resmi sebagai salah satu hari libur nasional oleh
Presiden Megawati Soekarno Putri.
Tradisi
Ada
beberapa tradisi yang dilakukan etnis TiongHoa dalam merayakan Imlek yaitu :
·
Menyediakan hidangan istimewa. Makanan khasnya adalah kue
keranjang yang nantinya dikirimkan kepada keluarga atau saudara.
·
Berpakaian yang bagus dan rapi.
·
Anak-anak (yang lebih muda) memberi hormat kepada orang tua
dengan cara pai-pai (mengepalkan kegua tangan sambil digoyang-goyang ke depan
dan kebelakang).
·
Memberi Angpao. Angpao adalah amplop berwarna merah berisi
uang yang nantinya akan diberikan oleh dari orang tua (yang sudah menikah)
kepada yang lebih muda.
·
Membakar petasan atau
kembang api. Hal ini merupakan symbol dari kegembiraan atas rezeki yang
‘meledak’. Selain itu, ada juga tradisi memanggil barongsai dan lampion sebagai
makna keberuntungan.
·
Tradisi saling
mengunjungi. Tradisi ini berlangsung selama 15 hari. Hari akhir yang merupakan hari
ke 15 ini juga akan diadakan perayaan Cap Go Meh (Pada saat bulan purnama, perayaan
ini khas dengan kue bulannya)
Nah,
itulah sedikit informasi mengenai perayaan Tahun baru Imlek. Semoga menambah
wawasan para sobat semua.. See Yaa..
Happy
Chinnes New Year 2563 !!! Gong Xi Fa Cai, Xin
Nian Kuai Le. #ngidupinpetasan :D
gong xi fa cai, Juwi, biasanya aku dpt angpao nih :-)
BalasHapus@mb cahya: tengkiu mbak.,angpao ny dtukar jd petasan j ya.. Ahaha :D
Hapusdari dulu gak pernah tahu sejarahnya, nah, akhirnya dikau menjelaskannya dengan mudah, sekarang jadi tahu deh, besok saya mao tanya si Apuy ah, tau gak dia soal IMlek, hehe, kirim2 ya ke keranjang nya, Gong xi fa cai ;)
BalasHapus@stumon: makasih ya.. Email j alamat ny ke aq, InsyaAllah aq krimin :)
Hapuswew, udah kebaca nih mo ngirimin apa "maaf gak terima foto kue keranjang, hanya menerima kue aslinya saja" ;)
HapusHampir mirip-mirip dgn lebaran yay...
BalasHapusBlog ini bagus isinya pasti ada ilmu pengetahuannya, malah ada keppres-nya.
Salut.
@21inchs: emg pd dasarnya kyak lbaran mas,beda di shalat iednya j :)
Hapuswah..dipuji senior,.#jdi malu :) Mkasih mas,smga kdpanny bs lebih baik lg.,amin.
Masya aku dibilang senior siy, masiy kemarin sore kok...
Hapusgong xi fa cai sahabat semoga hari yang merah..
BalasHapusblogwalking malemmalem
@kampungkarya: makasih sahabat :)
HapusKak Juwita ternyata ada darah Tionghoa ya? hehe..jd ingat film Pendekar Rajawali aku kak...
BalasHapus@joyo : #gubrakk..
HapusAsal keingetnya sma pmran utama wanitanya ya,jgn sm rajawalinya :D
ntr lg dapet angpao ne dr juwita,,,hehehe singgah ya ke gubuk reot ku http://evanzip.blogspot.com
BalasHapus@evan :haha angpaonya doang ya..isinya nggak :D
Hapusokay,ntr q pasti singgah :) salam knal..
met taon baru iioo :)
BalasHapusBelajar Photoshop
iooo..:D makasih yo...
Hapuswah, ternyata dulu imlek sempet dilarang ya.
BalasHapusYup..begitulah :)
Hapuslam knal cece
BalasHapuswah enak ya masi ada kue ranjang waktu imlek
sekarang saya kalau imlekan malah mama masak pastel tutup hehe
Lam kenal juga..
Hapusweleh..udah berubah sekarang yak?:D
selamat taun bari Imlek yaaa :)
BalasHapussaya turut seneng Imlek dijadiin hari libur nasional. hahaha
Makasih ya..:)
Hapusselama ini saya kira mba kalo engga nasrani, budhis. taunya..... hehehee... sori yeee... :D
BalasHapusHehe..Ndak apa2 nuel :)
HapusAku juga dapet angpao lho meski aku bukan Tionghoa.
BalasHapusGong xi gong xi.
Selamat imlek yaaa... :D
Angpaonya buat una,isinya buat mbak ya..:D
HapusMau nanya nih, kalo bikin yg ada tulisan mandarin she kita gimana yah..
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusmaaf mengganggu.
saya Aulia mahasiswa pendidikan bhs mandarin UM.
dalam rangka penulisan skripsi saya yg berjudul "pengembangan modul pembelajaran keterampilan menyimak dan bebricara bahasa Mandarin untuk siswa sma kelas X tema identitas diri", saya memerlukan beberapa gambar kartun yang admin posting untuk dijadikan ilustrasi di modul yang saya kembangkan, apakah admin mengijinkan saya untuk mengcopy gamabr tersebut?
terima kasih sebelumnya