Rokok.
Hm..Siapa
yang nggak kenal dengan ‘sesuatu’ ini?. Rokok selalu identik dengan kaum Adam,
namun saat ini sepertinya rokok sudah memperluas jaringannya hingga memasuki
para hawa. Aku juga nggak tau apa sih enaknya merokok. Taunya ya kalau merokok
itu lebih banyak mudharatnya. Selain nggak baik untuk kesehatan tubuh, rokok
juga mengganggu kesehatan dompet loh..Hehe
Actually,
Beberapa waktu yang lalu ceritanya pemerintah sudah akan menetapkan Peraturan
Pemerintah yang berkaitan dengan rokok. Lebih tepatnya tentang Pengamanan
produk Tembakau. Peraturan Pemerintah ini berisi tentang aturan larangan penayangan iklan rokok, sponsor acara, Kegiatan
CSR,Larangan penjualan rokok secara eceran dan larangan penjualan pada orang
dibawah 18 tahun serta wanita hamil.
RPP
(Rancangan Peraturan Pemerintah) ini, dibuat berdasarkan UU No.36 Tahun
2009 Pasal 113 ayat (2) tentang kesehatan yang berbunyi :
“ Zat adiktif sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cair, dan
gas yang bersifat adiktif, yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi
dirinya dan atau masyarakat disekelilingnya. Produksi, pengedaran dan
penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif harus memenuhi standart dan atau
persyaratan yang ditetapkan.”
Dengan
kata lain UU tersebut menyatakan bahwa Tembakau dilarang untuk dikonsumsi dalam
bentuk olahan apapun.
Mungkin
bagi yang bukan perokok atau yang selama ini suka terganggu dengan asap rokok
bakal tenang-tenang aja bahkan cenderung mendukung kebijakan pemerintah ini.
Namun bagaimana dengan para petani tembakau?
Petani
tembakau melalui Wakil ketua Lembaga Pengembangan Pengurus Wilayah Nahdathul
ulama (LPPWNU) Kalimantan Timur, Bpk. Elvyani NH Gaffar, Dalam keterangan
tertulis, mendesak pemerintah dan DPR untuk segera merevisi UU kesehatan dan
membatalkan pengesahan RPP tentang Tembakau yang dinilai telah menindas sekaligus
mengkhianati para petani tembakau.
Kenapa
menindas? Bila RPP ini berlaku nantinya, petani tembakau akan takut untuk
menanam tembakau, sehingga mereka akan kehilangan pekerjaannya.
Kenapa
mengkhianati? Selama ini komoditas tembakau telah membantu pemerintah secara
ekonomi, Kalkulasinya dalam setahun pemasukan Negara dari komoditas ini
mencapai Rp.53 Triliun. Nah, mungkin maksud dari ‘mengkhianati’ dalam hal ini
adalah bahwa selama ini pemasukan Negara sudah dibantu oleh komoditas ini, kenapa
sekarang malah mempersulit dengan RPP . Belum lagi ada argument yang menyatakan
bahwa kretek merupakan warisan tradisi budaya bangsa.
Ribuan
petani tembakau tidak hanya menuntut untuk membatalkan rencana pengesahaan RPP
Anti Tembakau, mereka bahkan juga
meminta presiden agar mengganti menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian yang
menurut mereka tidak pro terhadap petani.
Terlepas
benar atau tidaknya besar angka penerimaan Negara yang telah disebutkan tadi,Dari
sisi lain kita bisa melihat bahwa bisnis rokok telah menjadikan beberapa orang
Indonesia menjadi milyarder dunia.
Bpk.
Budi Hartono yang dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai peringkat pertama
orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$14 miliar atau 125 triliun
rupiah. Tahukah sobat siapa dia? Beliau adalah pemilik dari pabrik rokok
Djarum.
Ada
juga keluarga Wonowidjojo yang berada di peringkat kedua orang terkaya dengan
kekayaan US$10.5 miliar atau 21.9 triliun rupiah, berkat PT.HM Sampoerna Tbk
miliknya. (yang kemudian ia jual ke Philip Morris Internasional)
Sebenarnya
ironi sekali mengingat kekayaan para miliader ini disumbang dari rokok yang
dibeli oleh orang miskin di negeri ini. Pak Budi Hartono sebagai orang terkaya
dengan penghasilan Rp.340 miliar per hari, sementara rakyat Indonesia rata-rata
85ribu per hari.
FYI
(baca: For Your Information) Indonesia merupakan negara penghasil rokok
terbesar di dunia menyusul China dan India. Penggunaan system cukai di Negara
lain adalah untuk upaya pengendalian rokok sedangkan di Indonesia lebih banyak
untuk pembangunan dan pemberdayaan industry rokok. Mungkin inilah penyebab mengapa
konsumsi rokok di Indonesia makin meningkat bahkan di kalangan anak-anak.
Yang
lebih mengejutkan lagi, berdasarkan data survey Sosial dan Ekonomi Nasional
tahun 2009. Rumah tangga termiskin di Negara kita terperangkap konsumsi rokok.
6
dari 10 rumah tangga termiskin memiliki alokasi pengeluarannya untuk rokok dan sebanyak 68% rumah tangga di Indonesia (secara
keseluruhan) memiliki pengeluaran untuk membeli rokok. Bahkan, pengeluaran
untuk rokok berada di peringkat ke dua setelah makanan pokok. Terlihat sekali bahwa
mereka rela mengorbankan pengeluaran lain yang lebih penting demi rokok,Ckckck..*spechlesss*
Well,
aku membuat postingan ini bukan untuk menggurui apalagi mempengaruhi sobat
semua untuk mendukung atau bahkan menentang RPP ini. I just want to share aja. Menurutku ini seperti makan buah simalakama,
dibiarin seperti ini (RPP tidak disahkan) bahaya, tapi kalaupun dilanjutin juga
gimana dengan nasib ribuan petani Tembakau? Nah, kalau menurut sobat semua
gimana???
wah .. di kampungku sana itu malah dijuluki kota kretek, krn banyak sekali pabrik rokok yang menghidupi banyak orang
BalasHapusiya sih... apalagi mereka juga rata2 tuh buruh tani yang kerja untuk orang lain. :(
BalasHapuskasihan mereka, kemarin saat saya mendaki g.merbabu didaerah sekita basecampnya adalah petani tembakau, mereka juga bercerita tentang hal demikian, dan katanya akan mengadakan demo tentang kebijakan ini, semoga mereka bisa terselamatkan
BalasHapusiya nih kebijakan pemerintah kwi pie to..aneh aneh wae.
BalasHapushehehe yang punya blog kok ayu ya...
Cukainya naikin aja...
BalasHapushmm buah si malakama
BalasHapus*aku yaa pengennya disahkan saja, terus para petani diberikan lapangan pekerjaan yang lain :D
**tapi dunia tidak se-sederhana itu XD
aku gak suka merokok, klo tentang nasib petani tembakau ea..d alokasikan saja ke pekerjaan laen oleh pemerintah..itu jg klo pemerintah "niat", lagipula susah jg org2 indo sdh pecandu rokok semua dr petani ampe penjabat..RUU itu dibuat mencari uang intinya, kan pemerintah biar ada pemasukan dr uang denda a/ sanksi hehe..
BalasHapusRokok emang sesuatu bangetttt kalo saya sihh gak terlalu ketergantungan sama rokok alhamdulillah tapi terkadang ngerokok juga sekali dua kali tergantung cuaca hehe kalo agak hujan ya ngerokok wkkwkwkkk gak konsisten bangettt :)
BalasHapusSalam kenaallllll kalo suka yang seger" visit back yaaaa.....................!!!!!
absen siang hadir..
BalasHapus