Label

Blink Blink (5) Tokoh (2)

Sabtu, 10 Maret 2012

Tissue


Siapa yang tidak kenal dengan benda tipis berwarna putih ini? Setiap orang pasti tau dan mungkin selalu menggunakannya setelah selesai makan, ketika berkeringat, bahkan ketika selesai buang hajat (baca: BAB/BAK). Gaya hidup / life style manusia yang menginginkan segala sesuatu serba cepat, mudah dan efisien merupakan salah satu penyebab mengapa tissue bisa sangat familiar saat ini, berbeda dengan tahun 70-an dimana saputangan masih menjadi hal wajib yang dibawa kemana-mana.
Walaupun tissue begitu efisien dan mempermudah hidup manusia, ternyata Tissue juga membawa pengaruh negative terhadap planet tempat kita berpijak ini.
Nah loh..Kenapa bisa seperti itu?

1.Bahan dasar Tissue.
Tissue berbahan dasar 100% kayu.
Menurut Koesnadi dari Sekjend Sarekat Hijau Indonesia ( SHI ) tentang Hitungan sederhana bagaimana penyusutan Hutan Alam Indonesia akibat dari penggunaan tissue oleh masyarakat.
“Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap satu harinya 1 orang menggunakan ½ gulung kertas tisu Artinya penggunaan kertas tisu bisa mencapai 100 juta gulung tisu per hari, berarti per bulan nya pemakaian tisu di indonesia mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tissu itu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 Ton, Bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya". (Sumber: dari sini)

Hal itu menunjukkan bahwa jutaan ton kayu tropis siap ditebang untuk menghasilkan tissue. Perlu diketahui bahwa untuk dapat ditebang dan diolah kembali, sebatang pohon kayu tropis membutuhkan waktu sekitar 6-8 tahun lamanya. 

Bila keberadaan hutan menyusut maka akan mengakibatkan erosi tanah juga menurunnya kemampuan hutan untuk menyerap CO2. Konsentrasi CO2 yang tinggi di atmosfir lah yang menyebabkan suhu bumi meningkat atau sering disebut Global Warming. Suhu bumi yang melampaui batas bisa mengakibatkan perubahan alam, mencairnya es di kutub (naiknya permukaan air laut) hingga hujan asam.

2.Proses Pembuatan Tissue 

Untuk memproduksi 1 Kg Tissue diperlukan 30 liter air dan 4 kwh listrik. Bila setiap orang diasumsikan memakai tissue rata-rata 50 gr per hari dan hanya seperempat penduduk Indonesia yang menggunakan tissue, maka tiap tahun diperlukan sekitar 21 ribu ton tissue, dimana untuk memproduksinya butuh 630juta liter air dan 84juta Kwh listrik. Penggunaan 84 juta kwh listrik itu sama sperti membuang gas CO2 sebesar 42ribu ton. (sumber: dari sini)
Belum pagi dampak dari proses untuk mendapatkan warna putih pada tissue. Dalam proses pemutihan terhadap pulp yang berwarna hitam menggunakan gas Chlor (CL). Bahan baku gas Cl adalah toksik, dimana toksik ini limbahnya masih mengandung racun.
 
Well, sebenarnya bukan Tissuenya yang membawa pengaruh, tapi lebih tepat ‘penggunaan Tissue’ yang berlebihanlah yang memberikan dampak buruk bagi Bumi kita ini. Bila memungkinkan tidak ada salahnya kita kembali menggunakan saputangan, atau paling tidak bijaksanalah (baca:hemat) dalam menggunakan tissue.
Kita mungkin tidak dapat melakukan hal yang besar, oleh karena itu lakukanlah hal kecil yang kita mampu untuk menjaga hutan yang merupakan nyawa dari bumi kita.

Semoga bermanfaat ya..
See yaa..

16 komentar:

  1. Waw... gak bisa ngomong2 apa2... (0.O)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak ada sesuatu buat mbak..
      Gantian kemarin saya di kasih award..
      sekarang saya ngasih PR (^ ^

      Hapus
    2. Jiaaaahhh..
      Dikasih Pe Er #tepok jidat -_-'
      okee..siap laksanakan :D

      Hapus
  2. gimana kalo gitu fokus pada keuntungan yg didapat..??
    :P

    BalasHapus
  3. sekali lagi yang over memang bedampak negativ. . .kecuali over dalam mendapatkan pahala :D

    BalasHapus
  4. weiii...saya juga jarang gunan tisyuu...horee

    BalasHapus
  5. Harus irit ya mbak :(
    Mana tisu kalo di kereta dijual murah banget, 2000 buat yang 50 lembar itu :(

    BalasHapus
  6. wew, iya memang, saya gak suka pakai tisu dan saputangan sih, pake baju kl buat ngelap, hehehe :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw... iye baju ane juga pernah dipake lap sama kang SM :D

      Hapus
    2. huss ...ngaco .. mana sini bajunya ... wew :D

      Hapus
  7. wew, aku sih biasanya kemana-mana bawa tisu. . . tapi ghimana ya. . . ghuwe shusah khalo ngghak bhawa thisu. . . .:P

    BalasHapus
  8. intinya adalah kalo BAB dan BAK jangan dipake tissuenya ,ehh! hahhaha

    kunjungan balik yaaaa :)

    BalasHapus
  9. Jadi tissue itu bahan asalnya dari kayu juga. Tak kirain dari kapas sob. Wah gaptek ane sob. Mari kita berhemat untuk go green.
    Kalau ane lebih suka menggunakan air sob.

    BalasHapus
  10. hem.. aku lebih biasa mengunakan sapu tangan :D

    BalasHapus