Label

Blink Blink (5) Tokoh (2)

Rabu, 08 Februari 2012

Ada Apa Dengan TOEFL?

gbr.dr Google
Jujur saja, awalnya (kalau nggak salah jaman-jaman SMA dulu) aku nggak ngerti apa sih TOEFL itu?. Aku mengira TOEFL itu adalah salah satu nama bimbingan belajar. Memalukan sih, TOEFL aja nggak ngerti?? tapi itu lah kenyataannya. Yang pasti sekarang aku sudah tau bahwa TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah ujian kemampuan bahasa Inggris yang biasanya diperlukan untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi di luar negeri. Orang yang bisa mendapaTkan skor TOEFL 550 biasanya sudah dianggap mampu untuk mengikuti perkuliahan yang semuanya menggunakan bahasa Inggris.

Nah, beberapa pekan yang lalu TOEFL ini sempat menjadi topic yang hangat di perbincangkan di Media maupun di jejaring sosial. Kenapa demikian? Hal ini terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapak Gita Wirjawan untuk jajaran anak buahnya di Kementrian Perdagangan (Kemendag). Beliau mewajibkan pegawainya agar memiliki skor TOEFL 600 pada tahun 2012. Hal ini merupakan bagian dari rencana aksinya di 2012 dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian yang ia pegang. Berbagai macam tanggapan pun mengalir, ada yang setuju sekali dan menganggap hal ini merupakan langkah awal untuk memajukan Negara ini. Namun tidak sediki yang menganggap skor 600 itu apakah tidak ketinggian?Kritikan pun datang bahkan dari Pengamat kebijakan Publik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, beliau menilai target itu tidak realistis, alasannya Skor 600 setara dengan kemampuan seorang doktor yang tinggal di luar negeri. Ia juh\ga menambahkan bahwa standar ini  hanya bisa diterapkan bagi orang yang pernah tinggal atau bersekolah di luar negeri.
Gbr.Bpk.Gita Wirjawan ( dr. Google)

Gita Wirjawan pun kemudian menyampaikan penjelasan dan alasan di balik lahirnya kebijakan TOEFL 600. Gita berargumen bahwa sebagai pihak yang sering berhubungan dengan dunia internasional, para PNS Kemendag harus memiliki skil bahasa Inggris yang baik. Untuk bernegosiasi dan melobi negara lain dalam masalah perdagangan, tidak cukup hanya bermodalkan skor TOEFL 550. Itulah sebabnya, skor 600 dipatok sebagai target minimal. Menjawab tudingan yang mengatakan bahwa TOEFL 600 memberatkan pegawainya, Gita mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk mendatangkan guru les Bahasa Inggris di kantor Kemendag.Beliau juga menjelaskan bahwa kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap, dimana tahap awal di prioritaskan kepada pegawai baru dan pegawai muda.

Sebenarnya program seperti ini sudah pernah ia terapkan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua. Kebijakan yang ia terapkan sama yaitu pencapaian TOEFL 600. Walau banyak yang mencibir tapi hasilnya memperlihatkan hasil cukup memuaskan, dimana dari 580 pegawai BPKM, 258 diantaranya telah mencapai skor TOEFL 600 ke atas,bahkan salah satu dari total 258 yang berhasil itu ada seorang pegawai protokoler biasa yang awalnya memiliki skor TOEFL 300. Setelah di didik selama 12 bulan ia berhasil meraih skor 650 dari skor nilai maksimal 680. Dapat kita simpulkan bahwa setiap orang berpeluang meraih skor 600 asalkan mau bersungguh sungguh latihan dan kerja keras tentunya.

Selama ini, Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya dan menjadikan negeri ini sasaran investor asing. Alangkah ruginya bangsa ini jika harus mengalami kerugian karena disebabkan faktor komunikasi yang tidak memadai dimiliki oleh tim negosiator.
Gita Wirjawan tetap menjalankan kebijakannya walaupun Pro dan Kontra tetap ada. Ia yakin bahwa PNS Indonesia pasti mampu.

Well, yang pasti aku mendukung dengan kebijakan ini. Awalnya sih kurang yakin, namun keberhasilan yang diperlihatkan pada BKPM membuat aku merasa bahwa bisa atau tidaknya seseorang sangat dipengaruhi oleh mental (fikirannya). Kalau kita berfikir BISA kemudian kita juga berusaha keras hasilnya pun pasti akan BISA. Tapi kalau belum apa-apa (belum melakukan) saja kita udah nggak berfikir TIDAK BISA, ya..itu pula yang akan terjadi.
Selama ini PNS itu terkesan identik dengan kemalasan.  PNS juga terkesan jauh dari sifat professional dalam menjalankan tugas.  Di tambah dengan sebuah cap sebagai pemakan gaji buta, yang hanya  datang ke kantor untuk absen tanpa ada pekerjaan yang jelas. Namun bila kebijakan ini dilaksanakan tidak hanya oleh Kemendag melainkan oleh seluruh jajaran PNS, mungkin semua kesan itu akan berkurang sedikit demi sedikit.

Bila nantinya kebijakan ini berjalan lanjar dan menampakkan hasil yang baik, Semoga saja akan ada gebrakan yang lebih “Wah” lagi. Misalnya, dengan mewajibkan para pegawainya menguasai Bahasa Arab yang fasih. Bila ada yang bertanya kenapa harus Bahasa Arab? Menurut saya, negara-negara Arab memiliki peran penting dalam perdagangan global sehingga bila Bahasa Arab dikuasai dengan baik maka negosiasi dapat berjalan dengan lancar. Dan perlu diketahui bahwa sebenarnya negara-negara barat saat ini tergantung kepada investor negara-negara Arab loh.
Coba bayangkan betapa dahsyatnya kemampuan negosiasi para pegawai Kemendag bila Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sama-sama dikuasai dengan baik. Siap digunakan kapan dan di mana saja. Walaupun hal tersebut hanya sekedar dalam “harapan”. Namun, harapan itu akan dapat terwujud bila ada yang berani mengambil kebijakan.

Bagaimana menurut Sobat?

29 komentar:

  1. sekarang malah bahasa Arab yg dominan ya? Kupikir dulu Mandarin lho. Sampai belajar selama 2taon. Akhirnya ga kepake juga, wong brenti kerja sama orang hehehe

    eniwe toeflku kayaknya blom smp deh 600 huaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung sekaligus mengingatkan mbak hehe
      Bahasa mandari juga penting, apalagi negara ekonomi China sudah sangat di perhitungkan oleh dunia Internasional :)

      Hapus
  2. walah bahasa inggrisku aja blebotan. . . apalagi mpe 600 TEOFL nya. . . bisa stres ni. . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo blepotan yo di bersihkan nanti dirubung semut #Lohh hehe

      Hapus
    2. mbak juwita dong yang bersihin hehehehehehehee. . . (ngarep)

      Hapus
  3. oh, gitu ya, gebrakan bagus tuh, pernah denger juga istilah TOEC, apa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin maksudnya TOEIC (Test of English for International Communication ya..

      Yang membedakan :
      1. TOEFL kontennya lebih cenderung ke bidang akademis (syarat masuk ke univ.)

      2. TOEIC kontennya lebih cenderung ke percakapan sehari-hari dalam dunia kerja dilingkungan international

      Gitu MasBro :)

      Hapus
  4. Aku belum pernah tes toefl ^^
    Hebat juga tuh si Gita Wirjawan xD
    Aku gak tau kinerja dia di menteri perdagangan.
    Tapi aku suka album yang diproduseri dia, itu kereeen banget~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah nggak tau Na, di memproduseri album :D

      Hapus
  5. salut bagi org2 yang bisa kecapai sampai 600 TEOFL nya,, saya ucap salut karena english saya pas2an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas-pasan krn kurang diasah mungkin mas,,kayak saya :D

      Hapus
  6. Wouuw, setuju dan sepakat jika PNS harus di up grade skill bahasa asingnya. dan tentunya serta harusnya semua PNS di berlakukan demikian, lebih baiik lagi jika skill TOEFL termasuk dalam persyaratan penerimaan PNS. MAsak masuk kuliah/sekolah saja pke stndrt minimal sekian (score) kok jd PNS gk ada level standart TOEFLnya? #hehehe...yg ngomong PNS juga neh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wew..hahaha ada mbak Ririe rupanya #PNSnihhh

      Iya mbak, nantinya PNS akan jadi lebih bergengsi lagi tuh :)

      Hapus
  7. Saya suka dgn pejabat profesional yg berani membuat gebrakan yg bagus, dan terus konsisten, dan pak Gita ini salah satunya.
    Para pengkritik mungkin masih dihinggapi anggapan yg negatif ttg PNS sehingga terus terkungkung dgn anggapan yg seolah tdk bisa dirubah itu.
    Brengsek itu yg mengkritisi kebijakan yg bagus hanya krn rasa pesimistis yg dimiliki.

    BalasHapus
  8. I can't speak Engliss very well...hehe

    BalasHapus
  9. selamat deh sebentar lagi yang PNS-PNS menikmati kenaikan gaji lagi

    BalasHapus
  10. waaa selamat yach sobat... follow sukse,,, jgn lupa follback yach

    BalasHapus
  11. Belajarlah bahasa arab karena bahasa arab adalah separo dari dien

    BalasHapus
  12. halah aku kalo diuji dapet nilainya -600 kali ya..?

    BalasHapus
  13. mau mampir, sekalian ngucapin selamat atas kenaikan PR 1 nya dari si mbah google ya :D

    BalasHapus
  14. wah ga harus punya toefl bagus untuk bisa bahasa inggris..
    :)

    BalasHapus